Pandemi membuat kalangan muda lebih berfokus pada aktivitas trading saham karena keuntungan yang diberikan dalam waktu singkat. Hanya saja, risiko yang didapatkan cenderung lebih tinggi dibandingkan kegiatan investasi modal lain. Untuk mencegahnya sangat diperlukan teknik trading saham agar tidak terjadi kerugian berarti, yang akan dibahas di bawah ini:
Jenis-jenis Trading Saham
Sebelum masuk ke dalam pembahasan mengenai teknik trading saham, ada baiknya para trader memahami dulu jenis-jenisnya. Tujuan dari pengenalan ini adalah agar trader dapat menentukan pilihan yang lebih menguntungkan, simak ulasannya berikut ini:
- Jenis yang pertama ada day trading (saham harian), dimana memiliki keuntungan yang sedikit, lebih banyak stop loss, dan lumayan melelahkan. Trading yang satu ini cocok bagi beberapa orang-orang tertentu saja, tidak untuk semua kalangan.
- Jenis yang kedua ada swing trading, dimana memiliki keuntungan yang lebih banyak dibandingkan tipe pertama (5-15 %). Disini para trader lebih sering memakai pemantulan harga seperti pada Forex trading.
- Jenis yang ketiga ada super trading, dimana sangat cocok bagi trader yang sangat sibuk namun keuntungan yang dihasilkan sampai puluhan persen. Selain itu, jenis yang satu ini membuka ruang luas untuk stop loss dan trial-error.
Metode Trading Saham
Setelah menentukan pilihan lebih cocok, sekarang waktunya untuk masuk ke dalam pembahasan teknik trading saham yang akan dijabarkan dengan singkat. Namun para trader harus benar-benar memperhatikan setiap poin agar tidak ada yang terlewat, berikut ulasannya:
1. Metode Scalping
Dalam metode Scalping, para trader mengaplikasikan technical analysis dengan target 5% sebelum menjualnya langsung. Atas penerapan hal tersebut, teknik ini sangat cocok bagi investor ritel karena dapat dilakukan dalam jangka pendek baik harian maupun mingguan.
Langkah dalam metode ini tidak terlalu sulit, asalkan para trader bisa mengontrol fluktuasi yaitu memilih saham Blue Chip. Untuk proporsi investasi limit harus 15% per saham, memberlakukan cut loss, dan entry saat harga tengah berada di middle low.
2. Metode SwingÂ
Berbeda dengan metode di atas, Swing dapat dilakukan setiap per minggu sampai dalam waktu bulanan. Pada teknik ini umumnya memakai average down dengan target profit sekitar 15% s/d 30%. Namun, sebelum menerapkannya trader harus memastikan jika perusahan urusan saham memiliki kondisi yang baik mulai dari segi manajemen hingga keuangan.
Penentuan limit batas modal penting untuk dicermati juga agar trader lebih siap menghadapi risiko penurunan nilai saham. Sebut saja, 25 % dimana apabila harga saham seribu rupiah maka lakukan entry sejumlah 25 lot (Rp2.500.000), begitupun seterusnya sesuai kebutuhan.
3. Metode Rally
Pada teknik trading saham yang satu ini lebih memakai konsep Buy Low and Sell High, disini trader harus lebih sabar menunggu nilai saham. Alasannya karena saat harga sudah mengalami penurunan, trader baru bisa melaksanakan entry. Untuk analisis waktu yang lama dapat menggunakan candle weekly or monthly.
Trader bisa melakukan entry saat Indeks Harga Saham Gabungan sudah benar antara bulan Juni hingga Agustus. Untuk technical analysis waktu yang lama, pastikanlah posisi harga berada di Low Year to Date. Konsep yang diaplikasikan dalam metode Rally ini berupa Dollar Cost Averaging dengan maksimum 20% (total modal).
Itulah sekelumit informasi mengenai teknik trading saham beserta jenisnya yang cukup penting dijadikan sebagai bahan bacaan untuk para trader. Namun, jangan lupa bergabung dalam komunitas trader agar dapat memperoleh pengetahuan lebih lainnya seperti tips, trik dan platform terpercaya.